Sabtu, 05 Juni 2010

Otak Mulai Mengatur Pernapasan dan Suhu

Kemampuan janin agar nantinya dapat bertahan hidup di dunia luar kandungan terus bertambah. Ia semakin aktif. Janin tampak montok dan besar karena lemak tubuhnya di bawah lapisan kulit sudah terbentuk. Lemak ini di antaranya berfungsi sebagai sumber energi tubuh. Di minggu ini, panjang janin 26 cm dari puncak kepala sampai bokong. Sementara, beratnya 1,25 kg. Lantaran tubuhnya makin besar, ruang gerak janin jadi semakin sempit. Akan tetapi, dia terus melakukan gerakan tendangan, meregang, menekuk, atau meluruskan tangan dan kakinya. Gerakan-gerakan itu makin terasa oleh ibu.

Sementara perkembangan otak terus berlangsung pesat. Permukaan otak tampak tak rata karena dipenuhi alur dan lekukan yang terbentuk dari sambungan-sambungan sel saraf. Di minggu ini, otak sudah dapat mengatur atau mengontrol ritme pernapasan dan suhu tubuhnya. Alat-alat indranya pun kian responsif. Indra janin mulai mengenali cahaya, suara, rasa dan bau. Meskipun ruangan di sekitar janin sangat gelap, tapi matanya sudah sensitif terhadap cahaya. Singkat kata, janin dapat membedakan terang dan gelap. Akan tetapi dia belum bisa melihat bentuk benda dengan jelas. Janin terus berlatih untuk melihat.

Bulu matanya juga sudah tampak. Kelopak matanya membuka. Mata dapat bergerak dalam rongga matanya. Sementara retina yang terletak di belakang mata membentuk lapisan-lapisan yang berfungsi menerima cahaya dan informasi mengenai pencahayaan itu sekaligus meneruskannya ke otak. Konon mata janin dapat membedakan warna merah, kuning, hijau.

Kulit janin makin halus dan mulus. Rambut kepalanya makin lebat dan panjang. Di sisi lain, kuku-kuku jarinya juga terus memanjang dan menutupi ujung jari-jemarinya.

HINDARI STRES

Bila diukur dari pusar, letak rahim kira-kira 29 cm di atas tulang kemaluan. Kenaikan berat badan ibu hingga minggu ini sekitar 8,55­11,25 kg. Hal penting yang harus dihindari oleh ibu hamil adalah mengalami stres. Kondisi stres merangsang pengeluaran hormon adrenalin secara berlebihan hingga jadi gampang terusik dan mudah melampiaskan kemarahan pada orang lain. Upayakan kondisi emosi ibu dalam suasana tenang dan nyaman. Keterlibatan orang terdekat, dalam hal ini suami dan keluarga, sangat penting guna mendukung kondisi psikologis yang stabil. Padahal kondisi emosi yang stabil dapat memengaruhi janin jadi tenang.

Solusi lain yang bisa dilakukan, ibu hamil sebaiknya menghindari beberapa jenis makanan yang diketahui dapat menimbulkan gejala mirip stres, yaitu kopi, minuman ringan, gula dan alkohol. Yang tidak kalah penting, hindari pula obat-obatan antidepresan. Kenapa? Pasalnya, bila obat-obatan jenis ini digunakan secara sembarangan, liver janin akan terpengaruh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar