Sabtu, 05 Juni 2010

Janin 12 Minggu “Berjalan” Dalam Rahim Ibu

Janin dalam kandungan ternyata memiliki kebiasaan dan gerakan seperti bayi yang sudah lahir.

Mereka mampu mengejapkan mata, menguap, mengernyitkan dahi, menangis, tersenyum, dan… berjalan!

Sampai detik ini, kalangan dokter dan orangtua percaya, janin dalam rahim tak dapat tersenyum sampai beberapa minggu setelah lahir.

Namun, dengan bantuan scan ultrasound 4D jenis terbaru, gerakan-gerakan janin dapat dilihat secara gamblang dan jauh lebih detil ketimbang ultrasound konvensional. Seperti tampak dalam gambar, janin berusia 12 minggu terlihat “berjalan” di dalam rahim.

Ahli kandungan terkenal asal Inggris, Profesor Stuart Campbell yang memelopori teknik rekaman gambar canggih ini, kemudian menyusun sebuah buku yang diberi judul “Watch Me Grow”, berisi gambar-gambar yang memperlihatkan perilaku janin tersebut.

“Sebelumnya, para ahli berpendapat, bayi tidak tersenyum sampai usia 6 minggu setelah lahir. Padahal, sebelum lahir pun bayi-bayi itu sering sekali tersenyum,” kata Campbell.

Pada ultrasound konvensional yang biasanya dilakukan pada ibu hamil usia 12-20 minggu, gambar-gambar 2D yang dihasilkan, hanya memperlihatkan perkembangan janin dan membantu dokter mengukur serta menilai pertumbuhan janin. Gambar-gambar tadi, sedikit sekali memberikan informasi soal perilaku si janin.       Â

Profesor Campbell kemudian menyempurnakan teknik pengambilan gambar tersebut. Tidak hanya mampu menyajikan gambar-gambar 3D secara detil, tetapi juga merekam gerakan-gerakan janin saat itu juga.

Tidak seperti yang diperkirakan sebelumnya, janin ternyata memiliki perilaku cukup kompleks sejak awal pertumbuhannya.

Pada usia 12 minggu, janin dapat meregang, menendang, dan melangkah. Ini terjadi jauh sebelum si ibu mampu merasakan gerakan-gerakan janin dalam perutnya.

Usia 18 minggu, janin dapat membuka matanya meskipun sebagian besar dokter berpikir kelompak mata janin masih menempel sampai usia 26 minggu.

Usia 26 minggu, janin melakukan semua gerakan, bahkan mampu menunjukkan perasaannya selayaknya bayi yang sudah lahir. Mereka menggaruk, tersenyum, menangis, cegukan, dan mengisap.

Teknik pengambilan gambar yang dikembangkan Campbell, selain menyajikan gambar-gambar 3D, juga membantu dokter mendapatkan peringatan dini bila bayi-bayi dalam kandungan itu abnormal, seperti: langit-langit mulutnya terbelah, menderita sindrom down dan kelainan lain yang berkaitan dengan tungkai, lengan, serta anggota tubuh lainnya.

“Dengan munculnya gambar-gambar tadi, sejumlah pertanyaan mengenai kondisi janin dalam kandungan, bisa diselidiki.”

“Misalnya, apakah janin dengan problem genetik memiliki pola gerak yang sama seperti janin normal?” Â

“Apakah janin-janin itu tersenyum karena dia merasa bahagia? Atau menangis karena ada suasana atau kejadian yang menganggunya..?”

“Mengapa janin mengedip-ngedipkan matanya? Padahal selama ini, kita berasumsi rahim ibu itu gelap gulita.”

“Bahkan di masa datang, teknik pengambilan gambar ini dapat membantu kita memahami dan mendiagnosis penyakit-penyakit genetik, seperti cerebral palsy yang masih merupakan teka-teki kalangan medis, mengapa itu terjadi?” jelas Campbell.

Biaya pengambilan gambar janin dengan teknik terbaru ini kira-kira 275 poundsterling (kurang lebih 4 juta rupiah). (zrp/BBC)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar